MAPK Al Hidayah Gelar Seminar Kewirausahaan dan Etika Dunia Kerja untuk Menumbuhkan Pengalaman Berwirausaha Bagi Bekal Calon Wisudawan

MAPK Al Hidayah sukses menggelar seminar kewirausahaan dan etika dunia kerja di Aula madrasah, dengan peserta siswa-siswi kelas 12 pada Sabtu (26/03/2022).

Kegiatan ini bertujuan memberikan pemahaman dan berbagi pengalaman kepada siswa kelas 12 tentang kewirausahaan serta etika dunia kerja.

Bapak Rizka Maghfur, S.AP. yang menjadi narasumber memaparkan bahwa periode MA (Aliyah) masih terbilang muda untuk terjun ke kehidupan bisnis dan sangat wajar jika belum berpikir. Seperti kehidupan yang keras, diperlukan siasat agar bisa lebih mudah dijalani, begitu pun beliau berharap supaya para siswa MAPK Al Hidayah bisa mengetahui tentang kewirausahaan lebih awal melalui seminar ini, sebab ketika teman-teman telah mengetahui lebih awal maka ada peluang sukes lebih awal pula.

“Teruslah belajar seolah-olah dunia tidak ada akhirnya. Karena memang kehidupan itu harus terus belajar walau pun tidak sekolah”, ucapnya.

Selain itu, Huna Kamila, salah satu siswi kelas 12 mengungkapkan bahwa ia banyak mendapatkan berbagai materi mengenai kewirausahaan dalam seminar ini.

“Banyak mendapat ilmu cara mencari usaha yang baik, cara menjadi wirausahawan yang baik, mendapat metode-metode agar bisa menghasilkan untung, agar bisa membalikkan modal awal,” ungkapnya saat diwawancarai Tim Media MAHIDA (26/3/2022).

Sementara itu, Kepala Madrasah MAPK Al Hidayah ibu Dra. Hj. Suniyah Wahibah, M.Pd.I. menuturkan bahwa madrasah memang mengundang seorang yang ahli dalam wirausaha untuk memberikan sharing kepada para calon lulusan, bahwa kerja itu tidak sulit namun juga tidak semudah seperti yang dibayangkan. Setelah dari sekolah nanti bekerja lalu dapat uang,tetapi tidak semudah itu.

“Ada duri-duri tajam yang mengiringi itu, dari yang dimulai sejak 0 (nol) lalu tidak dipercaya orang. Kalau jatuh berarti orang tersebut tidak pernah percaya. Dia menjadikan itu tantangan, tetap bekerja keras dan ternyata sekarang berubah,” tutur ibu Kamad.

Output yang diharapkan untuk para siswa siswi yaitu meskipun para guru sudah memberikan pelajaran di kelas dengan teori-teori yang mereka miliki, dengan lulusan SLTA saja mereka tidak akan dapat apa-apa, mungkin hanya sebagai pekerja atau buruh barangkali. Tetapi ketika di tempuh dengan cara yang religi dan gigih mereka bisa menjawab tantangan seperti tiga jargon madrasah aliyah Al Hidayah “Siap Kuliah, Siap Mondok, Siap Kerja”.

Tim Media Mahida

Admin MAHIDA
Admin MAHIDA
Articles: 38

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *